PENGANTAR
Setiap tahunnya semakin banyak buku tentang perubahan iklim yang diterbitkan di berbagai negara, mulai dari yang sangat realistis menggambarkan tentang krisis iklim, sampai visi optimis yang membahas solusi sosial dan teknologi.
Kantor Pusat The Climate Reality Project di Washington DC setiap bulan mengadakan Climate Reality Leader Book Club, untuk membahas buku dengan berbagai tema gerakan iklim, baik fiksi yang memperluas pemikiran, maupun non fiksi yang menggambarkan kondisi saat ini.
Sayangnya buku-buku tentang perubahan iklim yang diterbitkan di mancanegara masih belum banyak yang beredar secara luas di Indonesia. Meskipun demikian, sejumlah buku-buku yang membahas berbagai aspek perubahan iklim juga ditulis oleh pemerhati, praktisi maupun akademisi di Indonesia.
Mencermati berbagai hal di atas, The Climate Reality Project Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang mengarusutamakan informasi krisis iklim dan solusinya secara berkala menyelenggarakan Bincang Buku tentang perubahan iklim melalui platform zoom. Buku-buku yang dipilih diusahakan ditulis atau ada kontribusi dari climate reality leaders.
TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan Bincang Buku Perubahan Iklim adalah sebagai berikut:
SINOPSIS BUKU
Berikut adalah buku-buku yang dibahas pada pertemuan 22 Juni 2020, beserta sinopsisnya. Paparan penulis dapat di klik pada judul buku-buku di bawah ini
Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim pada Transportasi
Oleh: Wendy Aritenang
Buku ini bertujuan untuk menyampaikan isu lingkungan dan perubahan iklim pada sektor transportasi secara kesatuan, mencakup transportasi darat, laut , udara dan per-keretaapian. Pada umumnya pembahasan lingkungan pada transportasi yang banyak dibahas berfokus kepada transportasi darat saja. Sedangkan transportasi udara dan laut biasanya hanya dibahas dikalangan nya masing-masing sebagai isu yang terpisah.
Situasinya menjadi lebih unik karena khusus masalah perubahan iklim pada pelayaran internasional dan penerbangan internasional pengaturannya dilakukan melalui IMO dan ICAO, tidak melalui UNFCCC sebagaimana sektor-sektor lainnya.
Padahal, transportasi seharusnya dilihat sebagai suatu sistem yang saling terkait, termasuk dalam menyikapi masalah lingkungan dan perubahan iklim di semua sub-sektor transportasi tersebut. Buku yang dapat diunduh di sini diharapkan dapat membantu para pelaku transportasi dan pegiat lingkungan untuk memahami masalah tersebut secara menyeluruh.
——-
Perempuan di Singgasana Lelaki
Oleh: Diah Suradiredja dan Syafrizaldi Jpang
Buku ini berisi kiprah para perempuan pemimpin di Indonesia, dan dapat menjadi pengingat bahwa *perempuan Indonesia bukan lagi perempuan yang berkutat pada urusan dapur, sumur dan kasur.*
Dalam buku “Perempuan di Singgasana Lelaki” ditemukan syarat utama seorang perempuan menjadi pemimpin adalah anti korupsi dan memiliki pemahaman yang baik terhadap kepentingan publik. Perempuan juga dituntut tegas jujur, bermoral, beradab dan juga professional.
Isu mayor yang harus ditangani oleh Kepala Daerah Perempuan adalah pelaksanaan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, reformasi birokrasi dan pencegahan korupsi, penanggulangan pengangguran dan kemiskinan. Isu lainnya termasuk peningkatan kualitas sumber daya perempuan dan kelompok rentan, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, pembangunan fasilitas dan layanan umum, serta pembangunan yang adaptif terhadap bencana, perubahan iklim dan lingkungan.
——-
Sustainable Me
Oleh: Via Apriyani
Mengapa Swedia mendapat predikat negara yang paling sustainable dan ramah lingkungan di dunia?
Buku berjudul “Sustainable Me: Inspirasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan” ala Swedia ini hadir untuk menjawab keingintahuan kita atas pertanyaan tersebut. Selain memberikan praktik nyata penerapan hidup ramah lingkungan yang penulis temui dan alami sendiri ketika tinggal di Swedia, buku ini juga kaya akan informasi yang dapat menambah wawasan kita mengenai konsep sustainability dan isu perubahan iklim yang saat ini menjadi salah satu masalah utama umat manusia di zaman modern.
DISKUSI
Membangun sustainable life sejatinya adalah harapan setiap manusia yang sadar akan kewajiban memelihara, menyelamatkan, dan melestarikan lingkungan hidupnya. Tanggung jawab yang sewajarnya dilaksanakan baik secara perseorangan, maupun dengan menjadi bagian dari komunitas, maupun sebagai pembuat kebijakan di lembaga, dan kepala daerah. Agar dapat menjamin keberlangsungan tatanan kehidupan yang berkelanjutan maka setiap orang perlu memahami apa yang dimaksud dengan sustainable life. Bagaimana manfaatnya dalam menyediakan solusi untuk krisis iklim.
Bincang buku perubahan iklim kali ini membahas bagaimana sustainable life diterapkan di Swedia, juga bagaimana sustainable development menjadi program para perempuan yang duduk di singgasana laki-laki, dan bagaimana konsep sustainability menjadi solusi yang ditawarkan transportasi dalam menyelamatkan lingkungan dan mengatasi krisis iklim.
Bupati Luwu Utara, Hj. Indah Putri Indriani, adalah salah satu tokoh perempuan di singgasana laki-laki yang memiliki komitmen besar pada lingkungan. Kesulitan terbesar menjadi perempuan di ranah publik adalah memelihara keseimbangan antara kewajiban domestik dan tugas profesionalnya. Pandangan dari kalangan fundamentalis juga menjadi tantangan tersendiri untuk berhasil menjadi pemimpin yang dicintai dan disegani.
Diharapkan peran perempuan di singgasana lelaki akan menjadi lebih menonjol beyond the number, bukan hanya kuantitasnya bertambah tapi juga kualitas hasil pembangunan yang menjadikan wilayahnya berdaya meningkat. Mengingat usaha perempuan menjadi pemimpin daerah jadi terkesan harus lebih besar dari laki-laki, terutama ketika harus berhadapan dengan pandangan bahwa pemimpin haruslah laki-laki. Maka perempuan harus mampu menunjukkan sejauh mana kepemimpinannya dapat profesional dan menunjukkan integritas pribadi yang kuat. Oleh sebab itu perlu menemukan cara untuk mendorong reproduksi pemimpin perempuan. Adapun respon laki-laki terkait kepemimpinan perempuan, menurut riset, 91 persen setuju pemimpin perempuan, 6 persen bingung, 3 persen tidak setuju.
Sementara pemilahan judul ’Perempuan di Singgasana Lelaki’ semata adalah cara menarik perhatian untuk membuat calon pembaca penasaran. Sekalipun perempuan berhasil menduduki jabatan kepala daerah, umumnya dia didampingi laki-laki sebagai wakilnya agar dapat tetap memelihara keseimbangan.
Membahas sustainable life di Swedia memberi inspirasi bagaimana seharusnya ketelatenan perempuan dapat diberdayakan untuk mengelola limbah rumah tangga agar dapat menjadi manfaat. Alangkah baiknya jika siswa sekolah diajari cara memilah sampah, living sustainable life sejatinya bisa dibiasakan sejak kecil. Ecolabeling juga bisa saja menjadi trend tersendiri untuk membangun awareness dan memberi dampak pada sistem sertifikasi kehutanan. Selain itu salah satu hal hebat yang perlu dicontoh dari Swedia adalah upaya mengkonversi sampah menjadi sumber energi terbarukan.
Tantangan terbesar sektor transportasi sebagai penyumbang polusi udara, terkait sustainable life adalah menurunkan emisi karbon dari penggunaan bahan bakar fosil. Untuk itu dibahas juga bagaimana pentingnya menggunakan transportasi yang lebih ramah lingkungan, dan mengembangkan bahan bakar kendaraan dengan energi terbarukan. Terutama dari jenis bioenergi yang berasal dari tumbuhan yang ditanam secara berkelanjutan (sustainable), tidak berasal dari pembukaan hutan, dan tidak menggangu kebutuhan ketersediaan pangan.
Ketiga penulis secara umum punya kiat tersendiri agar bukunya dapat dibaca oleh orang banyak, di antaranya adalah jeli membidik target pembaca saat buku disusun, sehingga penulisan dapat mengalir menarik sesuai kebutuhan target pembaca. Hal penting lain adalah proses editing dan lay out, agar secara konten dan visual menyenangkan untuk dibaca. Testimoni dari public figure dan influencer adalah hal penting berikutnya, selain menceritakan isi buku pada forum webinar dan talk show.
INFORMASI
Guna memperoleh informasi terkait acara maupun usulan buku-buku untuk dibahas pada “Bincang Buku” selanjutnya dapat dikirimkan kepada Arifah Handayani, melalui WA 0811943716, DM IG @climaterealityina atau email: [email protected]
Setiap tahunnya semakin banyak buku tentang perubahan iklim yang diterbitkan di berbagai negara, mulai dari yang sangat realistis menggambarkan tentang krisis iklim, sampai visi optimis yang membahas solusi sosial dan teknologi.
Kantor Pusat The Climate Reality Project di Washington DC setiap bulan mengadakan Climate Reality Leader Book Club, untuk membahas buku dengan berbagai tema gerakan iklim, baik fiksi yang memperluas pemikiran, maupun non fiksi yang menggambarkan kondisi saat ini.
Sayangnya buku-buku tentang perubahan iklim yang diterbitkan di mancanegara masih belum banyak yang beredar secara luas di Indonesia. Meskipun demikian, sejumlah buku-buku yang membahas berbagai aspek perubahan iklim juga ditulis oleh pemerhati, praktisi maupun akademisi di Indonesia.
Mencermati berbagai hal di atas, The Climate Reality Project Indonesia sebagai organisasi nirlaba yang mengarusutamakan informasi krisis iklim dan solusinya secara berkala menyelenggarakan Bincang Buku tentang perubahan iklim melalui platform zoom. Buku-buku yang dipilih diusahakan ditulis atau ada kontribusi dari climate reality leaders.
TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan Bincang Buku Perubahan Iklim adalah sebagai berikut:
- Memahami krisis iklim, dampak dan solusinya dari berbagai aspek.
- Menggali inspirasi yang menarik dan bermanfaat dari buku yang dibahas.
- Menggalang solidaritas peserta untuk lebih aktif menjaga bumi secara konsisten.
- Silaturahmi Climate Reality Leaders
SINOPSIS BUKU
Berikut adalah buku-buku yang dibahas pada pertemuan 22 Juni 2020, beserta sinopsisnya. Paparan penulis dapat di klik pada judul buku-buku di bawah ini
Isu Lingkungan dan Perubahan Iklim pada Transportasi
Oleh: Wendy Aritenang
Buku ini bertujuan untuk menyampaikan isu lingkungan dan perubahan iklim pada sektor transportasi secara kesatuan, mencakup transportasi darat, laut , udara dan per-keretaapian. Pada umumnya pembahasan lingkungan pada transportasi yang banyak dibahas berfokus kepada transportasi darat saja. Sedangkan transportasi udara dan laut biasanya hanya dibahas dikalangan nya masing-masing sebagai isu yang terpisah.
Situasinya menjadi lebih unik karena khusus masalah perubahan iklim pada pelayaran internasional dan penerbangan internasional pengaturannya dilakukan melalui IMO dan ICAO, tidak melalui UNFCCC sebagaimana sektor-sektor lainnya.
Padahal, transportasi seharusnya dilihat sebagai suatu sistem yang saling terkait, termasuk dalam menyikapi masalah lingkungan dan perubahan iklim di semua sub-sektor transportasi tersebut. Buku yang dapat diunduh di sini diharapkan dapat membantu para pelaku transportasi dan pegiat lingkungan untuk memahami masalah tersebut secara menyeluruh.
——-
Perempuan di Singgasana Lelaki
Oleh: Diah Suradiredja dan Syafrizaldi Jpang
Buku ini berisi kiprah para perempuan pemimpin di Indonesia, dan dapat menjadi pengingat bahwa *perempuan Indonesia bukan lagi perempuan yang berkutat pada urusan dapur, sumur dan kasur.*
Dalam buku “Perempuan di Singgasana Lelaki” ditemukan syarat utama seorang perempuan menjadi pemimpin adalah anti korupsi dan memiliki pemahaman yang baik terhadap kepentingan publik. Perempuan juga dituntut tegas jujur, bermoral, beradab dan juga professional.
Isu mayor yang harus ditangani oleh Kepala Daerah Perempuan adalah pelaksanaan prinsip tata kelola pemerintahan yang baik, reformasi birokrasi dan pencegahan korupsi, penanggulangan pengangguran dan kemiskinan. Isu lainnya termasuk peningkatan kualitas sumber daya perempuan dan kelompok rentan, pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan, pembangunan fasilitas dan layanan umum, serta pembangunan yang adaptif terhadap bencana, perubahan iklim dan lingkungan.
——-
Sustainable Me
Oleh: Via Apriyani
Mengapa Swedia mendapat predikat negara yang paling sustainable dan ramah lingkungan di dunia?
Buku berjudul “Sustainable Me: Inspirasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan” ala Swedia ini hadir untuk menjawab keingintahuan kita atas pertanyaan tersebut. Selain memberikan praktik nyata penerapan hidup ramah lingkungan yang penulis temui dan alami sendiri ketika tinggal di Swedia, buku ini juga kaya akan informasi yang dapat menambah wawasan kita mengenai konsep sustainability dan isu perubahan iklim yang saat ini menjadi salah satu masalah utama umat manusia di zaman modern.
DISKUSI
Membangun sustainable life sejatinya adalah harapan setiap manusia yang sadar akan kewajiban memelihara, menyelamatkan, dan melestarikan lingkungan hidupnya. Tanggung jawab yang sewajarnya dilaksanakan baik secara perseorangan, maupun dengan menjadi bagian dari komunitas, maupun sebagai pembuat kebijakan di lembaga, dan kepala daerah. Agar dapat menjamin keberlangsungan tatanan kehidupan yang berkelanjutan maka setiap orang perlu memahami apa yang dimaksud dengan sustainable life. Bagaimana manfaatnya dalam menyediakan solusi untuk krisis iklim.
Bincang buku perubahan iklim kali ini membahas bagaimana sustainable life diterapkan di Swedia, juga bagaimana sustainable development menjadi program para perempuan yang duduk di singgasana laki-laki, dan bagaimana konsep sustainability menjadi solusi yang ditawarkan transportasi dalam menyelamatkan lingkungan dan mengatasi krisis iklim.
Bupati Luwu Utara, Hj. Indah Putri Indriani, adalah salah satu tokoh perempuan di singgasana laki-laki yang memiliki komitmen besar pada lingkungan. Kesulitan terbesar menjadi perempuan di ranah publik adalah memelihara keseimbangan antara kewajiban domestik dan tugas profesionalnya. Pandangan dari kalangan fundamentalis juga menjadi tantangan tersendiri untuk berhasil menjadi pemimpin yang dicintai dan disegani.
Diharapkan peran perempuan di singgasana lelaki akan menjadi lebih menonjol beyond the number, bukan hanya kuantitasnya bertambah tapi juga kualitas hasil pembangunan yang menjadikan wilayahnya berdaya meningkat. Mengingat usaha perempuan menjadi pemimpin daerah jadi terkesan harus lebih besar dari laki-laki, terutama ketika harus berhadapan dengan pandangan bahwa pemimpin haruslah laki-laki. Maka perempuan harus mampu menunjukkan sejauh mana kepemimpinannya dapat profesional dan menunjukkan integritas pribadi yang kuat. Oleh sebab itu perlu menemukan cara untuk mendorong reproduksi pemimpin perempuan. Adapun respon laki-laki terkait kepemimpinan perempuan, menurut riset, 91 persen setuju pemimpin perempuan, 6 persen bingung, 3 persen tidak setuju.
Sementara pemilahan judul ’Perempuan di Singgasana Lelaki’ semata adalah cara menarik perhatian untuk membuat calon pembaca penasaran. Sekalipun perempuan berhasil menduduki jabatan kepala daerah, umumnya dia didampingi laki-laki sebagai wakilnya agar dapat tetap memelihara keseimbangan.
Membahas sustainable life di Swedia memberi inspirasi bagaimana seharusnya ketelatenan perempuan dapat diberdayakan untuk mengelola limbah rumah tangga agar dapat menjadi manfaat. Alangkah baiknya jika siswa sekolah diajari cara memilah sampah, living sustainable life sejatinya bisa dibiasakan sejak kecil. Ecolabeling juga bisa saja menjadi trend tersendiri untuk membangun awareness dan memberi dampak pada sistem sertifikasi kehutanan. Selain itu salah satu hal hebat yang perlu dicontoh dari Swedia adalah upaya mengkonversi sampah menjadi sumber energi terbarukan.
Tantangan terbesar sektor transportasi sebagai penyumbang polusi udara, terkait sustainable life adalah menurunkan emisi karbon dari penggunaan bahan bakar fosil. Untuk itu dibahas juga bagaimana pentingnya menggunakan transportasi yang lebih ramah lingkungan, dan mengembangkan bahan bakar kendaraan dengan energi terbarukan. Terutama dari jenis bioenergi yang berasal dari tumbuhan yang ditanam secara berkelanjutan (sustainable), tidak berasal dari pembukaan hutan, dan tidak menggangu kebutuhan ketersediaan pangan.
Ketiga penulis secara umum punya kiat tersendiri agar bukunya dapat dibaca oleh orang banyak, di antaranya adalah jeli membidik target pembaca saat buku disusun, sehingga penulisan dapat mengalir menarik sesuai kebutuhan target pembaca. Hal penting lain adalah proses editing dan lay out, agar secara konten dan visual menyenangkan untuk dibaca. Testimoni dari public figure dan influencer adalah hal penting berikutnya, selain menceritakan isi buku pada forum webinar dan talk show.
INFORMASI
Guna memperoleh informasi terkait acara maupun usulan buku-buku untuk dibahas pada “Bincang Buku” selanjutnya dapat dikirimkan kepada Arifah Handayani, melalui WA 0811943716, DM IG @climaterealityina atau email: [email protected]